Tingkat Turnover Karyawan Di Indonesia 2023

Tingkat Turnover Karyawan Di Indonesia 2023

Dampak yang Ditimbulkan Turnover

Pada saat perusahaan mengalami peningkatan turnover karyawan, maka dapat menimbulkan dampak negatif seperti penurunan produktivitas, peningkatan biaya rekrutmen dan pelatihan, serta gangguan dalam kontinuitas operasional.

Oleh karenanya, setiap perusahaan pastilah tidak menginginkan hal tersebut bukan? Nah, bagaimana dampak turnover bagi karyawan itu sendiri? Dampaknya adalah:

Adapun dampak turnover karyawan terhadap perusahaan adalah:

Baca juga: Headhunter Adalah: Arti, Cara Kerja, dan Proses Headhuntingnya

Penting bagi pemilik perusahaan, HR, dan manajer untuk fokus pada menjaga tingkat turnover karyawan supaya tetap rendah. Untuk  itulah, sedapat mungkin untuk  mempekerjakan karyawan terbaik.  Supaya, potensi untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan kualitas layanan atau produk yang diinginkan dapat tercapai secara signifikan.

Proses perekrutan yang cermat dan selektif dapat membantu memastikan bahwa perusahaan mendapatkan individu yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya organisasi.

Apakah Anda sebagai pemilik bisnis mengalami kesulitan dalam mencari kandidat karyawan IT yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda? Percayakanlah rekrutmen dan pengembangan bakat di bidang IT kepada TOG Indonesia untuk solusi yang terpercaya dan efektif.

Kami berpengalaman dan ahli dalam merekrut dan mengembangkan talenta IT yang berkualitas. Dengan strategi yang terarah dan pemanfaatan paltform terkini, kami di TOG Indonesia siap membantu Anda menemukan kandidat terbaik yang tidak hanya memenuhi kebutuhan teknis, tetapi juga sesuai dengan budaya perusahaan Anda. Dengan demikian, Anda dapat fokus pada pertumbuhan bisnis Anda, sementara kami mengelola segala aspek dari rekrutmen hingga pengembangan tenaga kerja IT Anda

Tingginya angkaturnoveratau keluar masuk karyawan menjadi cermin bagi sebuah perusahaan. Apakah memang mereka merekrut karyawan yang tidak tahan banting, apakah perusahaan terlalu kejam terhadap karyawan? Para ahli berpendapat bahwa sebuah perusahaan akan membutuhkan dana yang melebihi satu gaji dari karyawan yang keluar untuk mencari pengganti karyawan mereka yang keluar.Hal tersebut juga tidak bagus karena dapat mempengaruhi karyawan yang masih bertahan dan tentunya akan tidak baik bagi karyawan yang baru saja akan bergabung.

Cara Pencegahan Naiknya Turnover Rate

Mencegah tingginya tingkat turnover karyawan terutama mencegah perginya karyawan yang dapat menyebabkan disfungsi perusahaan. Tergantung dari sistem dan budaya kerja yang dibangun. Berikut pencegahan yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat turnover karyawan.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan

Menghitung tingkat turnover karyawan atau labor turnover rate dapat dianalisis dengan menggunakan dua metode; perhitungan satu tahun dan perhitungan masa kerja di bawah satu tahun. Mana yang lebih efektif? Keduanya efektif sesuai dengan kebutuhan analisis.

Melibatkan Karyawan Supaya Berkembang

Dalam meningkatkan produktivitas perusahaan, dan mencegah turnover karyawan, salah satunya adalah dengan melibatkan karyawan di dalam proyek penting dan sejenisnya.

Saling bertukar fungsi peran di dalam perusahaan, terbukti dapat membuat karyawn merasa tertantang dan dilibatkan, sehingga mereka dapat memberikan kinerja yang lebih baik, secara individu dan juga tim.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan First Year

Seperti namanya, untuk perhitungan first year ini cukup penting terutama bagi perusahaan yang baru saja berdiri. Karena, dari data tersebut akan mendapatkan sebuah presentase bagaimana kondisi tenaga kerjanya.

Apakah semua strategi di awal sudah cukup baik. Untuk tahun kedua terhadap para pegawainya. Menariknya, First year bisa membuat seluruh HR mengetahui seberapa lama seorang tenaga kerja akan bertahan. Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan sebagai berikut:

Pekerja yang keluar sebelum satu tahun : Tenaga keluar setelah satu tahun bekerja x 100

Rumus tersebut dapat dipahami dengan ilustrasi sebagai berikut.  Sebuah Kantor mempunyai 10 orang keluar dalam tempo 7 bulan. Sementara, setelah satu tahun ternyata tidak ada. Maka bisa diketahui hasilnya 0.

Hasil tersebut cukup baik dan menjadi prestasi terbaik. Pengusaha harus mempertahankan angka ini. Dari sini, kemungkinan karyawan akan berhenti sangat kecil. Walau mereka sudah digoda dengan gaji besar.

Karena, HR paham benar bagaimana membuat mereka sulit untuk melakukan resign. kecuali sesuatu hal penting. Contohnya, harus ikut suami, atau mendapatkan pekerjaan menjadi pilot, masinis kereta api.

Serta lainnya yang memberikan kebanggaan. Hanya saja, pengusaha tetap tidak boleh jumawa agar nuansa hangat tersebut tetap terjaga. Jangan jadi, boomerang sehingga, nuansa menarik berubah seketika.

Begini Cara Menjadi HRD dan Skill yang Perlu Dimiliki

Rangkaian Proses Turnover Karyawan

Setiap turnover karyawan melibatkan serangkaian proses yang berbeda, tergantung pada jenis turnover itu sendiri. Berikut adalah beberapa tahapan umum yang terlibat dalam proses turnover karyawan:

Langkah awal dalam proses ini adalah evaluasi. Perusahaan akan menilai karyawan sepanjang periode kerja mereka, termasuk kinerja, kerjasama dalam tim, sistem kerja yang mereka terapkan, rutinitas pekerjaan, dan interaksi dengan atasan.

Jika hasil evaluasi menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan, perusahaan dapat memberikan opsi kepada karyawan untuk memilih apakah mereka ingin melanjutkan kontrak kerja atau tidak.

Selain itu, perusahaan juga akan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mencari peluang kerja baru jika mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak kerja mereka.

Pengajuan keluar adalah langkah terakhir dalam proses turnover karyawan. Pada tahap ini, divisi HRD memiliki kendali penuh dalam melaksanakan exit interview dan berkomunikasi secara internal dengan divisi terkait.

Baca juga: Apa itu Evaluasi Kerja? Yuk Ketahui Metode dan Tujuannya

Apa itu Turnover Karyawan?

Secara umum, turnover karyawan adalah aktivitas pergantian karyawan suatu perusahaan yang disebabkan oleh faktor penentu terjadinya perpindahan karyawan tersebut baik secara sukarela maupun tidak.

Sedangkan tingkat turnover karyawan atau labor turnover rate adalah kecenderungan atau intensitas suatu perusahaan mengalami pergantian atau perputaran karyawan. Tingkat turnover diukur berdasarkan jumlah tenaga kerja yang berhenti bekerja dalam periode waktu tertentu.

Karyawan tinggi bukanlah pertanda baik bagi perusahan. Bahkan perusahaan bisa saja merugi karena tingkat turnover karyawan terlampau tinggi.

Penyebab Turnover Karyawan

Meskipun turnover karyawan adalah hal yang lazim terjadi, akan tetapi semua itu tergantung dari berbagai penyebab di antaranya kondisi ekonomi, kebijakan perusahaan, kepuasan kerja, kesempatan pengembangan karier, kompensasi, manajemen, dan budaya perusahaan.

Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

aktor individu yang menyebabkan turnover karyawan dapat meliputi kepuasan kerja, ketidaksesuaian dengan budaya perusahaan, ketidakpuasan terhadap pengembangan karir, keseimbangan kerja-hidup, ketidakpuasan terhadap kompensasi dan manfaat, serta ketidakpuasan dengan pengawasan atau kepemimpinan. Memahami faktor-faktor ini penting bagi perusahaan untuk merancang strategi retensi yang efektif dan mempertahankan karyawan yang berharga.

Faktor internal perusahaan dapat menjadi penyebab turnover karyawan. Ini mencakup berbagai hal seperti ketidakstabilan dalam sistem kerja yang tidak memprioritaskan kesejahteraan karyawan, kurangnya transparansi dalam sistem penggajian, kekurangan program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, rutinitas kerja yang terlalu monoton, dan kekurangan komunikasi yang transparan dengan karyawan.

Faktor luar umumnya yang menyebabkan turnover karyawan meliputi kondisi ekonomi yang tidak stabil, perubahan tren industri, persaingan pasar kerja yang tinggi, perubahan demografis dalam angkatan kerja, dan kondisi sosial serta politik yang berubah. Memahami faktor-faktor ini membantu perusahaan merancang strategi retensi yang efektif untuk mempertahankan bakat yang berharga.

Menerapkan Succession Planning

Succession planning adalah proses pengembangan karyawan untuk mempersiapkan mereka menggantikan posisi pemimpin, manajer, executive, atau posisi-posisi penting lainnya ketika karyawan sebelumnya pindah jabatan, meninggalkan perusahaan, dipecat, atau pensiun.

Succession planning sangat penting karena dibuat untuk mempersiapkan karyawan agar perusahaan tetap dapat berjalan tanpa interupsi dalam waktu yang lama ketika ada pergantian posisi karyawan.

Selain itu bagi karyawan sendiri, hal ini akan meningkatkan employee engagement karena selain mereka dilibatkan dalam program pengembangan karyawan, mereka juga merasa dihargai.

Membantu Anda dalam membangun strategi succession planning yang optimal, Mekari Talenta hadir dengan fitur baru Succession Plan.

Dengan fitur ini, Anda dapat membuat sebuah talent pool internal untuk menyiapkan karyawan-karyawan Anda menggantikan posisi-posisi penting di masa mendatang.

Talent pool ini dapat terintegrasi dengan sistem HRIS Mekari Talenta seperti Performance Management di mana Anda juga dapat memantau perkembangan karyawan. Jadi, Anda juga bisa melihat bagaimana kesiapan mereka memegang posisi kunci di masa mendatang.

Baca juga: Turnover Karyawan Jadi Masalah Menakutkan Perusahaan, Apa Solusinya?

Dysfunctional Turnover